Senin, 07 Desember 2009

SAMPAI KAPAN KU HARUS BEGINI??

Angin masih berdesir membelai rambutnya yang tergerai menutupi dahi, dan beberapa titik jerawat bertengger di antara alisnya yang hitam dan sedikit menyatu. Berkali-kali perempuan itu mengernyitkan dahinya yang dari kejauhan seolah menahan luapan segala rasa agar tak pecah dan membuncah..
..
Lihat langit di atas kepala yang mendung mengandung air kelam, hitam, dan membawa beberapa rintik hujan yang sebagian sudah membasah. Beberapa kali semenjak aku duduk di sini di depan sebuah kaca jendela yang sisi-sisinya ada beberapa titik hujan yang jatuh dan memantul ke kaca lalu mengembun mengaburkan bayangmu, aku hanya bisa menarik nafas panjang yang kembang kempis menahan sesuatu.
..........................
........................................
Hujan sudah mulai deras tanpa kilat, angin bergelombang memainkan poniku, dan kedua lenganku hanya bisa memeluk diri. Aku mulai menggigil, Tangan kananku berusaha menyeka lembut air hujan yang jatuh di pipi dan dekat mata sedikit di samping dahi. Mungkinkah kamu sedang menunggu seseorang yang berjanji akan menemuimu di sudut jalan sana?.. Mungkinkah kamu menunggu serangkaian kata menghambur dari pucuk hujan yang bercerita tentang kekasihmu?.. Apakah dia yang akan mengajakmu berkeliling kota, membeli es krim, duduk di taman, dan bercerita banyak tentang keluarga, pekerjaan, dan hari esok..? pertanyaan itu terdengar samar namun berulang-ulang. Aku mulai pusing dengan kemungkinan-kemungkinan..
.....................................................................................................
Tubuhnya mulai berbulir keringat. Sedang waktu terus menjerat, kakiku yang mulai kesemutan..tangan mulai kaku dan mulutpun terasa beku. Aku tak bisa mendengar apa yang dia katakan. Aku sendiri tidak sadar, sampai akhirnya lamunanku tentang kehidupanku, tentang sakitku, dan tentang kekasihku yang mulai berpaling.. Ini semua masih bias, aku senang melihat dia bahagia.. tapi aku sedih karena tak ada lagi waktu untukku. Mengertikah engkau?... Semoga…

ANTI MATI GAYA,,,

Aku berjalan ke barat..matahari mengikutiku di belakang
Ku ikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan...
Pernah terpikir apakah aku atau matahari yang menciptakan bayang-bayang...?
Tak peduli aku atau matahari-kah yang harus berjalan di depan. Namun barat adalah arah pasti.. dan bayang-bayang menunjukkan arah hingga pada kesimpulan.

Hidup bagaikan teka teki, dan takdir pun telah dimulai... Bagai sebilah mata pisau yang dua sisinya sangat tajam.. matanya yang kadang redup tapi tiba-tiba hidup...dan mampu mengiris segalanya. Aku hanya segumpal daging merah...dan sedikit darah.. Ingin ku tatap segalanya yang penuh dengan isyarat... yang timbul dan tenggelam di sela-sela gema dan larik-larik kehidupan.

Aku ingin ikhlas dan belajar menerima apa adanya, tapi kata yang kurangkai ternyata salah.. Dia hadir dan terus menatapku, tubuhku menggigil dan gemetar, apakah makna tatapan-mu?...
Benar engkaukah di ujung Sana?...
Semua diam tak ada yang mampu terucap
Dan tak ada satupun pertanyaanku yang bisa terjawab
Hingga subuh menjelang
Matanya pun tampak sembab..
Lalu dari sudut-sudutnya
Muncul gelembung-gelembung darah
Yang satu demi satu pecah.. dan ku tak mampu lagi menatapmu
Karena sesungguhnya ku tlah mati dalam hidup....

OH MYGOD,,!!!!!!!!

aku tau koq,, aku orang yang tak ada apa2nya di mata kamu,,tapi aku bersyukur kepada TUHAN , karena sampai detik ini masih di beri kesempatan untuk menikmati indahnya hidup ini,,terima kasih TUHANku........

http://dl2.paretologic.com/downloads/filecure/ParetoLogic%20FileCure.exe